Posted in

Hidden Gem: Kusuka Indonesian Cuisine in North Huntingdon | Pittsburgh Magazine

## Petualangan Kuliner di Pittsburgh: Kusuka, Marty’s Market, dan Station yang Menjanjikan

Pittsburgh, kota baja yang penuh pesona, ternyata menyimpan banyak harta karun kuliner yang tersembunyi. Petualangan saya menemukan “hidden gems” ini berawal dari riset untuk panduan kota kami yang akan datang. Perjalanan di jalur pedesaan membawa saya kepada Kusuka Indonesian Cuisine, sebuah restoran kecil nan menawan di Route 30, North Huntingdon. Awalnya, saya ragu. Pengalaman mencari restoran terpencil seringkali berakhir dengan hidangan yang biasa-biasa saja, bahkan mengecewakan. Namun, sebuah konser Barry Manilow yang terputar di layar televisi besar di ruang makan yang agak sepi itu terasa seperti pertanda baik.

Dan benar saja, itu adalah pertanda baik!

Saya benar-benar jatuh cinta pada makan siang saya di Kusuka. Soto ayam, sup ayam yang kaya rempah kunyit, telur rebus, tauge, bihun, dan aneka rempah, menjadi sajian pembuka yang sempurna di siang hari musim semi. Kuah kaldu yang kaya rasa – khas Indonesia – terasa begitu menenangkan dan menghadirkan kombinasi rasa yang belum pernah saya temukan sebelumnya di Pittsburgh. Rendang padang, daging sapi yang dimasak perlahan dalam kuah kari rempah yang dipadukan dengan santan, juga tak kalah mengesankan. Pribadi “Didi” Kardono, salah satu pemilik Kusuka, menjelaskan bahwa rendang padang merupakan hidangan khas Indonesia bagian timur.

Istri Didi, Nurbaiti “Betty” Pribadi, adalah juru masak andal di balik cita rasa autentik Kusuka. Ia membuat semua hidangannya sendiri, termasuk tempe, produk kedelai fermentasi khas Indonesia. Keaslian dan cita rasa rumah inilah yang membuat Kusuka begitu istimewa.

Sayangnya, Didi mengungkapkan bahwa lokasi Kusuka saat ini kurang menarik minat para penikmat kuliner yang berani bereksplorasi dan terbuka terhadap cita rasa baru. Karena itu, daripada harus terus memodifikasi menu mereka agar sesuai dengan selera Amerika, Didi dan Betty memutuskan untuk menutup Kusuka pada akhir Mei dan mencari lokasi baru di Pittsburgh, kemungkinan besar di Oakland.

Saya sangat berharap mereka segera menemukan lokasi baru dan tetap mempertahankan keaslian cita rasa Indonesia. Pittsburgh, menurut saya, sangat membutuhkan lebih banyak restoran seperti Chengdu Gourmet yang menyajikan kuliner regional tanpa adaptasi berlebihan sesuai selera Amerika. Kita tidak hanya menginginkannya, tetapi juga membutuhkannya untuk memperkaya dan memperluas wawasan kuliner di kota ini.

Untuk saat ini, sempatkanlah untuk mengunjungi Kusuka di lokasi mereka yang sekarang sebelum restoran ini tutup. Rasakan sendiri pesona kuliner Indonesia yang autentik dan nikmati sensasi menemukan “hidden gems” yang tak terduga selama perjalanan Anda.

**Berita Kuliner Lainnya:**

**Marty’s Market: Suasana Baru di Strip District**

Marty’s Market di Strip District kini tengah menikmati manfaat dari izin penjualan minuman beralkohol yang baru mereka peroleh. Pasar ini sekarang memiliki toko enam pak (six-pack shop) dan telah memulai layanan koktail yang disajikan bersama brunch dan makan siang. Will Groves, mantan manajer bar Butterjoint, bekerja dengan kontrak konsultasi enam bulan untuk membangun program minuman di Marty’s Market. Ini merupakan langkah yang sangat menarik bagi Groves, yang memiliki keahlian di bidang bir dan minuman keras.

Toko enam pak mereka memulai dengan skala kecil. “Saya ingin memulai dengan merek-merek nasional yang disukai banyak orang, lalu kemudian fokus pada pilihan yang lebih beragam,” kata Groves. Saat saya berkunjung beberapa hari lalu, terdapat beragam pilihan botol dan kaleng dari Full Pint, Brooklyn Brewery, Rivertowne, Great Lakes Brewing Co., dan Lakefront Brewing, serta merek yang kurang “mikro” seperti Straub dan Pabst Blue Ribbon. Groves mengatakan ia berharap untuk memperluas pilihan yang tersedia – termasuk fokus yang lebih dalam pada bir lokal – dalam bulan depan.

Koktail di Marty’s Market dibuat secara berkala setiap minggu oleh Groves, lalu diselesaikan oleh pelayan atau barista Marty’s Market. “Dengan cara ini, saya tidak perlu mengubah orang-orang yang bukan bartender koktail kerajinan menjadi bartender koktail kerajinan. Ini memastikan tingkat konsistensi yang lebih tinggi untuk setiap tamu,” jelas Groves.

**Station: Pop-Up yang Menjanjikan**

Akhir kata, pujian setinggi-tingginya untuk Chef Curtis Gamble dan seluruh tim Station yang segera dibuka untuk pop-up sukses mereka. Saya termasuk di antara sekitar 30 orang yang menghadiri makan malam lima hidangan di Thin Man Sandwich Shop Sabtu lalu.

Sorotan dari menu lima hidangan tersebut adalah gurita panggang dengan gnocchi dill, selada dandelion, yogurt, zaitun hijau, dan jus paprika merah, serta panna cotta popcorn dengan karamel asin dan popcorn karamel. Kita dapat menantikan beberapa pratinjau Station lainnya sebelum restoran ini resmi dibuka di Bloomfield musim panas mendatang.

*(Artikel ini dimuat dalam edisi April 2015 majalah Eat Street.)*

**Keywords:** Kusuka Indonesian Cuisine, Marty’s Market, Station Restaurant, Pittsburgh, kuliner Pittsburgh, restoran Indonesia Pittsburgh, hidden gems Pittsburgh, makanan Indonesia, bir lokal Pittsburgh, koktail Pittsburgh, Eat Street Magazine, panduan kuliner Pittsburgh, review restoran Pittsburgh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *